Tags

, , , ,

Berdasarkan fungsinya, valve dapat dibagi ke dalam 4 (empat) kelompok, yaitu:

  1. Isolator (blocking)
  2. Kontrol (regulating, ex. control valve)
  3. Pencegahan arus balik (back flow, ex. check valve)
  4. Membuang tekanan berlebih (pressure relief)

1. CONTROL VALVE

pressure control valve Valve ini bertujuan untuk mengalirkan fluida dengan sistem keterbukaan 4-20mA atau 0-100%. Control valve ini dilengkapi oleh air regulator, I/P Transducer, positioner dan actuator.

Air regulator, berfungsi untuk mefilter udara yang masuk dan mengurangi kadar uap air, serta dapat mengatur tekanan udara yang keluar.

Actuator, berfungsi untuk membuka valve. Secara umum aktuator dibagi menjadi 3:

1. Pneumatic

Menggunakan media udara untuk membuka valve. Jenis aktuator pneumatik merupakan yang paling sering digunakan. Selanjutnya, semua control valve yang ada di tulisan ini merujuk pada aktuator yang menggunakan pneumatic.

2. Electric

Menggunakan perputaran motor listrik untuk membuka valve.

3. Hydrolic

Menggunakan media hydrolic untuk membuka valve.

Tipe aplikasi aktuator terbagi menjadi 3 bagian:

1. Single Acting Lower

single acting lower

Udara mengalir dari bagian bawah aktuator. Ini berakibat valve tipe seperti ini adalah air to open, maksudnya dibutuhkan udara untuk membuka valve tipe ini. Sehingga jika tidak ada udara yang masuk untuk menggerakan aktuator, maka valve ini akan close atau bahasa lainnya fail to close.

2. Single Acting Upper

single acting upperUdara mengalir dari bagian bawah aktuator. Ini berakibat valve tipe seperti ini adalah air to close, maksudnya dibutuhkan udara untuk membuka valve tipe ini. Sehingga jika tidak ada udara yang masuk untuk menggerakan aktuator, maka valve ini akan open atau bahasa lainnya fail to open.

3. Double Acting

double acting control valveBiasanya digunakan untuk valve yang berukuran besar. Aktuator disini tidak mempunyai spring / per, sehingga jika ada kegagalan, aktuator akan tetap berada pada posisi terakhir.

Berikut tabel rangkuman aplikasi dari single acting dan double acting:

Application Spring Return Double Acting
Torque or Thrust Low to High Low to Very High
Safety Integrated   System(SDV, BDV) Simple, Reliable,   Best Choices A little bit   complex, Secondary Choices
Fail in Last   Position(Choke Valve) More expensive,   secondary choices Best choices
Control application(Control Valve,   Choke Valve) Best for 8 inch size   and below Best for 10 inch   size and above, also for high pressure applications.

Positioner, berfungsi untuk memberikan informasi indicator berapa persen valve yang sedang terbuka kepada user yang berada di lapangan.

positioner positioner valve

– I/P Transducer (I = Arus , P = Pressure)

Alat yang mengconversi arus menjadi tekanan.

Proses dari control system hingga terbukanya sebuah valve adalah sebagai berikut:

Air Supply -> Air Regulator -> I/P Transducer -> Positioner -> Aktuator

Deskripsi: PLC memberikan 4-20 mA ke I/P Transducer, kemudian I/P Transducer mengconvert arus yang masuk menjadi nilai pressure yang harus dikeluarkan.

Jika digambarkan di P&ID maka contoh hasilnya seperti ini:

pid control valveValve ini deenergized close (fail to close).

Control Valve Characteristic

control valve characteristicCara membaca grafik di atas, contohnya ambil quick opening. Saat valve dibuka 10%, maka flow yang mengalir sudah mencapai 50%, itu sebabnya disebut quick opening.

2. ON-OFF VALVE (ACTUATED VALVE)

Valve jenis hanya mempunyai sistem terbuka penuh atau tertutup penuh. Valve jenis ini digunakan untuk shutdown valve dan blowdown valve.

Secara umum, equipment accessories dan proses kerja actuated valve.

Actuated Valve SchematicDari instrument air supply menuju (3) Air Regulator kemudian melewati (6) check valve. (1) Solenoid valve yang ter-energized akan melewatkan udara melewati (5.i) Flow Regulator Valve, disini setting waktu yang dibutuhkan agar shutdown valve tertutup atau blow down valve terbuka. Setelah itu akan melewati (4) Quick Exhaust Valve, bertujuan untuk mempercepat respon spring valve jika dibutuhkan untuk tertutup.

(2) Limit switch berfungsi untuk mengetahui apakan valve close atau open, sinyal limit switch dapat digunakan untuk melihat posisi valve di control room. (7) Bug Screen / Silencer / Dust Excluder, untuk mencegah debu atau serangga masuk saat port udara terbuka untuk membuang udara keluar.

Sumber dan Inspirasi Tulisan Ini :

1. https://ekoharsono.wordpress.com/2012/08/03/seri-mengenal-instrumentasi-valve-dan-control-valve/

2. http://instrument-control.blogspot.com/

3. http://www.kitomaindonesia.com/article/21/valve-solenoid-valve-jenis-valve

4. Valve and actuators https://www.youtube.com/watch?v=tiyOHzgSa-s

5. I/P Transducer https://www.youtube.com/watch?v=7e2Ei4aOzfg

6. Positioner https://www.youtube.com/watch?v=-XcEbm3gecE

7. Single Acting vs Double Acting http://blog.instreng.com/2012/12/spring-return-single-acting-vs-double.html